Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Rukun Iman

Rukun Iman dalam Islam: Penjelasan Lengkap dengan Dalil

Penjelasan Lengkap dengan Dalil nya

Assalamu’alaikum sahabat Saung Ngaji. Dalam kehidupan seorang muslim, iman merupakan pondasi yang paling mendasar. Iman bukan hanya sekadar ucapan, tapi keyakinan yang tertanam di hati, diikrarkan dengan lisan, dan diwujudkan dalam amal perbuatan. Rasulullah ﷺ telah menjelaskan bahwa iman memiliki enam rukun yang wajib diyakini oleh setiap muslim. Keenam rukun iman ini menjadi tiang utama dalam beragama, sehingga seorang muslim tidak dianggap sempurna imannya bila menolak salah satunya.

Dalil tentang Rukun Iman

Rukun iman dijelaskan dalam hadits terkenal yang diriwayatkan dari Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu, ketika malaikat Jibril datang kepada Rasulullah ﷺ dalam wujud seorang laki-laki yang sangat tampan. Beliau bertanya tentang iman, lalu Rasulullah menjawab:

أَنْ تُؤْمِنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَتُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ
“An tu’mina billāhi, wa malāikatihi, wa kutubihi, wa rusulihi, wal-yaumil-ākhir, wa tu’mina bil-qadari khairihi wa syarrihi.”
“(Iman adalah) engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir, dan engkau beriman kepada takdir baik dan buruk.” (HR. Muslim No. 8)

1. Iman kepada Allah

Rukun iman pertama adalah beriman kepada Allah ﷻ. Artinya, seorang muslim harus yakin sepenuh hati bahwa hanya Allah satu-satunya Tuhan yang berhak disembah, tiada sekutu bagi-Nya. Iman kepada Allah mencakup keyakinan terhadap keberadaan-Nya, keesaan-Nya (tauhid), sifat-sifat-Nya yang sempurna, serta menolak segala bentuk syirik.

اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ
Allāhu lā ilāha illā huwa al-ḥayyu al-qayyūm.
“Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Hidup kekal lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya)...” (QS. Al-Baqarah: 255)

2. Iman kepada Malaikat

Malaikat adalah makhluk ciptaan Allah dari cahaya, yang tidak pernah durhaka dan selalu taat menjalankan perintah-Nya. Jumlah mereka banyak, namun ada sepuluh malaikat utama yang wajib diketahui, seperti Jibril, Mikail, Israfil, Izrail, Munkar, Nakir, Raqib, Atid, Malik, dan Ridwan.

وَلَهُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۚ وَمَنْ عِنْدَهُ لَا يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِهِ وَلَا يَسْتَحْسِرُونَ * يُسَبِّحُونَ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ لَا يَفْتُرُونَ
Wa lahu man fis-samāwāti wal-arḍ, wa man ‘indahu lā yastakbirūna ‘an ‘ibādatihi wa lā yastahsirūn. Yusabbiḥūnal-layla wan-nahāra lā yafturūn.
“Dan kepunyaan-Nyalah siapa saja yang berada di langit dan bumi. Dan malaikat-malaikat yang di sisi-Nya, mereka tidak menyombongkan diri untuk menyembah-Nya dan tidak (pula) merasa letih. Mereka bertasbih malam dan siang tanpa henti.” (QS. Al-Anbiya: 19-20)

3. Iman kepada Kitab-kitab Allah

Allah ﷻ menurunkan kitab sebagai petunjuk bagi manusia. Ada empat kitab yang wajib diketahui: Taurat, Zabur, Injil, dan Al-Qur’an. Al-Qur’an adalah kitab terakhir sekaligus penyempurna kitab sebelumnya.

وَأَنْزَلْنَا إِلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ الْكِتَابِ وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ
Wa anzalnā ilaikal-kitāba bil-ḥaqqi muṣaddiqal limā baina yadaihi minal-kitābi wa muhaiminan ‘alaihi...
“Dan Kami telah menurunkan kepadamu Al-Qur’an dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya dari kitab-kitab dan sebagai batu ujian terhadap kitab-kitab itu...” (QS. Al-Maidah: 48)

4. Iman kepada Rasul-rasul Allah

Allah mengutus para rasul untuk menyampaikan wahyu dan memberi teladan bagi umat. Kita wajib beriman kepada semua rasul Allah, dari Nabi Adam hingga Nabi Muhammad ﷺ sebagai penutup para nabi.

مَا كَانَ مُحَمَّدٌ أَبَا أَحَدٍ مِنْ رِجَالِكُمْ وَلَكِنْ رَسُولَ اللَّهِ وَخَاتَمَ النَّبِيِّينَ
Mā kāna Muḥammadun abā aḥadin mir-rijālikum wa lākin rasūlallāhi wa khātaman-nabiyyīn...
“Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi...” (QS. Al-Ahzab: 40)

5. Iman kepada Hari Akhir

Hari akhir adalah kehidupan setelah dunia. Pada hari kiamat, semua manusia akan dibangkitkan untuk dihisab amalnya.

وَأَنَّ السَّاعَةَ آتِيَةٌ لَا رَيْبَ فِيهَا وَأَنَّ اللَّهَ يَبْعَثُ مَنْ فِي الْقُبُورِ
Wa annas-sā‘ata ātīyatun lā raiba fīhā wa annallāha yab‘atsu man fil-qubūr.
“Dan sesungguhnya hari kiamat itu pasti datang, tidak ada keraguan padanya, dan bahwasanya Allah akan membangkitkan semua orang di dalam kubur.” (QS. Al-Hajj: 7)

6. Iman kepada Qada dan Qadar

Segala sesuatu sudah ditetapkan Allah, baik yang baik maupun yang buruk. Namun manusia tetap diberi ikhtiar dalam hidup.

إِنَّا كُلَّ شَيْءٍ خَلَقْنَاهُ بِقَدَرٍ
Innākulla syai’in khalaqnāhu biqadar.
“Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran (takdir).” (QS. Al-Qamar: 49)

Penutup

Sahabat Saung Ngaji, itulah enam rukun iman yang menjadi pondasi keislaman kita. Dengan memahami dan mengamalkan rukun iman, insyaAllah kita akan menjadi hamba Allah yang lebih taat, ikhlas, dan sabar. Semoga artikel ini bermanfaat, menambah ilmu, dan menguatkan iman kita semua. Aamiin ya Rabbal ‘alamin.

Posting Komentar untuk "Rukun Iman"